Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Langkah Sony Dwi Kuncoro terhenti di perempat final Denmark Open Super Series Premier 2013 di Odense. Sony yang merupakan satu-satunya wakil tunggal putra di babak delapan besar, harus mengakui keunggulan Tanongsak Saensomboonsuk (Thailand), 16-21, 11-21.
Pada game pertama, Sony sempat memberikan perlawanan kepada Tanongsak. Meskipun demikian, Tanongsak sudah lebih dulu memegang ritme permainan dan selalu memimpin perolehan angka.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pada game pertama, Sony sempat memberikan perlawanan kepada Tanongsak. Meskipun demikian, Tanongsak sudah lebih dulu memegang ritme permainan dan selalu memimpin perolehan angka.
“Di game pertama saat kedudukan 13-14, Sony banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Sony juga dari awal tampil kurang agresif,” kata Joko Suprianto, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI dalam rilis yang diterima VIVAnews.
Di game kedua, penampilan Sony menurun drastis. Peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 ini tak dapat menahan laju Tanongsak yang terus menghujankan serangan demi serangan. Sony yang tertinggal 1-6, terlalu sulit untuk mengejar dan akhirnya kalah telak.
“Secara keseluruhan, pada pertandingan ini pergerakan Sony di lapangan kalah cepat dari Tanongsak. Banyak bola-bolanya yang sudah ketebak oleh lawan,” tambah Joko.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Di game pertama saat kedudukan 13-14, Sony banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Sony juga dari awal tampil kurang agresif,” kata Joko Suprianto, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI dalam rilis yang diterima VIVAnews.
