Sumber :
- REUTERS/Stefan Wermuth
VIVAnews
- Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, mendukung langkah Cal Crutchlow bergabung dengan Ducati di MotoGP musim 2014 dan 2015. Namun, The Doctor memperingatkan Crutchlow akan kesulitan yang dihadapinya di awal musim bersama tim asal Italia tersebut.
Crutchlow membuat keputusan mengejutkan untuk bergabung dengan Ducati. Pembalap asal Inggris itu kecewa dengan Yamaha yang tidak juga memberinya peluang memperkuat tim pabrikan. Sejak 2011, Crutchlow memperkuat tim satelit Yamaha, Tech 3.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Crutchlow membuat keputusan mengejutkan untuk bergabung dengan Ducati. Pembalap asal Inggris itu kecewa dengan Yamaha yang tidak juga memberinya peluang memperkuat tim pabrikan. Sejak 2011, Crutchlow memperkuat tim satelit Yamaha, Tech 3.
Rossi pernah mengalami masa-masa sulit ketika memperkuat Ducati musim 2011 dan 2012. Bahkan, pembalap 34 tahun itu tidak pernah meraih kemenangan sepanjang dua musim, dengan hanya mampu meraih tiga podium.
"Saya pikir Crutchlow benar-benar ingin tampil di tim pabrikan, dan mungkin Yamaha tidak memberinya kesempatan. Tentunya, hal itu membuat Crutchlow pergi ke Ducati. Di Ducati ada banyak orang yang akan bekerja untuk Crutchlow," ujar Rossi seperti dilansir
Crash
.
Rossi menilai Crutchlow punya peluang bagus bersama Ducati. Pasalnya, pembalap Inggris itu dinilai Rossi punya gaya membalap yang berbeda.
"Crutchlow punya tantangan berat, karena Andrea Dovizioso juga punya masalah. Saya juga gagal membawa Ducati ke puncak. Tapi, Crutchlow punya gaya membalap yang berbeda. Dia sangat kuat, jadi kenapa tidak dicoba?" tegas Rossi.
"Saran saya, di awal musim pastinya akan sulit. Karena lebih sulit membawa motor Ducati ke kecepatan puncak dibanding M1 Yamaha. Tapi, saya percaya Ducati tahu bagaimana menaikkan level performa motor," sambungnya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Rossi pernah mengalami masa-masa sulit ketika memperkuat Ducati musim 2011 dan 2012. Bahkan, pembalap 34 tahun itu tidak pernah meraih kemenangan sepanjang dua musim, dengan hanya mampu meraih tiga podium.
