200 Rider Tampil di Jateng Master 2013

Atlet equestrian Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Irvan Beka
VIVAnews
Olimpiade 2016 Mulai Diusik Gangster?
- Sebanyak 200 rider tampil di Kejurnas Equestrian Jateng Master 2013 di Arrowhead Stable, Salatiga, Jawa Tengah, 26-28 April 2013. 88 ekor kuda tangguh dari beberapa stable berpengaruh akan bertarung untuk jadi yang terbaik.

Ketika Messi Harus Bersaing dengan Seekor Kuda Pacu

Stable berpengaruh seperti tuan rumah Arrowhead, Pegasus, Bandung Equestrian Centre, Aragon Horses Racing @ Equestrian Sport, Trijaya Equestrian Centre, JN Stud, Pamulang Stable, UI Equestrian, Andiga, Pikatan, dan Santa Monica akan bersaing di Jateng Master 2013 ini.
Respon Positif Juri FEI Terhadap WDC Indonesia


Sekjen Equestrian Indonesia (EQINA), Ardi Hapsoro Hamidjojo, mengatakan kejuaraan ini adalah bagian dari program EQINA untuk menggalakkan olahraga equestrian di daerah-daerah.


"Selama ini equestrian terlalu terpusat di Jakarta dan Jawa Barat. Dan sekarang Jateng telah membuktikan sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi yang luar biasa. Lihat saja, banyak sekali munculnya rider-rider cilik dari berbagai stable di Jateng dan DI Yogyakarta," ujar Ardi.


Sementara itu, Ketua Panpel Jateng Master 2013, Yohanes Lukman Lukito, menegaskan pihaknya juga berencana menggelar kejuaraan yang sama saat digelarnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng, Oktober 2013.


"Kami sangat berterimakasih atas dukungan dari PP Pordasi dan juga Pengprov Pordasi Jateng sehingga kejuaraan ini bisa terselenggara dengan baik. Lebih lagi buat EQINA yang telah mendukung kami secara habis-habisan," terang pria yang juga pemilik Arrowhead Stable ini.


Dari hasil lomba Jumat, duet rider Yan Yan Hadiansyah dan kuda JN Amazing Grace dari JN Stud memenangi  perlombaan dressage (tunggang serasi) Medium Adult. Yan Yan membuat nilai total 234,50, unggul atas James Momongan dengan kuda Grace 292 dari AragonHorse Racing & Equestrian Sports.


Di kelas Elementary Adult, Djolfie Momongan unjuk gigi dengan memborong gelar juara pertama dan kedua. Medali emas diraih bersama kuda Ksatria Parahyangan dengan mengumpulkan nilai total 238,50 atau 64,459 persen. Sementara medali perak diraih Djolfie bersama kuda Mahajana dengan nilai total 60,270 persen. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya