Jelang Olimpiade, Pencopet Menjamur di London

Stadion Olympic, London, venue utama Olimpiade 2012
Sumber :
  • REUTERS/Fabrizio Bensch

VIVAnews – Wisatawan mancangera, atlet dan ofisial kontingen dari   belahan penjuru dunia perlu meningkatkan kewaspadaan dua kali lipat saat berjalan-jalan di seantero London. Pasalnya, aksi pencopetan meningkat pesat  jelang Olimpiade. Mereka biasa beoperasi pusat keramaian kota.

Daiy Mail melaporkan, sedikitnya 1.700 orang menjadi korban aksi kejahatan jalanan ini setiap harinya. Angka ini melonjak hampir seperlima dalam rentang waktu dua tahun terakhir. Kepolisian setempat melaporkan, tindak kriminal ini biasa dilakukan kelompok yang berasal dari Rumania, Lithuania dan beberapa kota di Amerika Latin.

Dalam menjlankan aksinya mereka tidak bekerja sendiri. Modus operandinya, pencopet mendekati target. Mereka berpura-pura menanyakan alamat.  Di saat bersamaan, rekan pencopet menjalankan aksinya menggasak dompet dan barang berharga korban seperti handpone dan laptop.

Dari hasil kejahatan tersebut, dalam sepekan pencopet  berhasil mengumpulkan uang nominalnya mencapai 4 ribu atau setera Rp 60 juta dalam sepekan. Sementara, barang curian diperjual belikan di pasar gelap.  Untuk mencegah tindak kriminal tersebut, Kepolisian Kota London telah menyebar anggota di berbagai titik rawan pencopetan. Setidaknya, aparat keamanan telah menangkap 80 pencopet mendekati upacara seremoni pembukaan Olimpiade.

Baru Lunas di Usia 45 Tahun, Meisya Siregar Ingatkan Gen Z Soal Rumah KPR

Mark Teodorini, selaku Kepala Pengamanan Olimpiade menyerukan kewaspadaan publik. Dari hasil pengembangan kasus tersebut Teodorini mengaku pihaknya telah mengantongi identitas kawanan copet, tempat tinggal, serta modusnya. “Bahkan, kami tahu mobil yang mereka gunakan,” katanya.

“Kami tidak akan selalu menangkap basah mereka saat menjalankan aksinya. Namun kami coba mengganggu aktivitas mereka. Ini akan menjadi lingkungan yang tidak bersahabat buat pencopet. Saran saya kepada mereka adalah ‘tidak mengganggu’," ujar Teodorini. (eh)

Hacker/Intelijen siber.

3 Faktor Cegah Operasi Intelijen Siber, Jangan Terbalik

Ketiga faktor ini harus dipikirkan berurutan dalam menangkal operasi intelijen siber. Jangan terbalik. Kalau tidak dilakukan berurutan, maka akan jadi masalah.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024